PT Brader Services Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi lingkungan yang komprehensif dan berkelanjutan. Dengan pengalaman bertahun-tahun dan tim ahli yang berpengalaman, kami siap membantu Anda dalam mengelola dampak lingkungan bisnis Anda. Dari perencanaan hingga pelaksanaan, kami menyediakan berbagai layanan konsultasi untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan dan mencapai keberlanjutan.
Daftar layanan
1. Environmental Product Declaration (EPD)

Layanan ini untuk membantu perusahan anda dalam pembuatan dokumen yang komprehensif dan terperinci, yang memberikan informasi yang transparan dan jelas mengenai dampak lingkungan dari suatu produk sepanjang siklus hidupnya. Proses ini dimulai dari tahap ekstraksi bahan baku, dilanjutkan dengan proses produksi, penggunaan produk oleh konsumen, hingga tahap akhir masa pakai atau pembuangan produk tersebut. Melalui penggunaan Environmental Product Declaration (EPD), para produsen memiliki kemampuan untuk mengukur, menganalisis, serta mengkomunikasikan kinerja lingkungan dari setiap produk yang mereka hasilkan. EPD yang telah diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen memberikan tingkat kredibilitas yang tinggi terhadap produk tersebut serta perusahaan yang memproduksinya. Dengan demikian, EPD tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menilai dan memperbaiki dampak lingkungan produk, tetapi juga sebagai sarana yang efektif untuk membangun kepercayaan dari konsumen, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan lainnya.
2. Carbon Footprint (CFP)

Karbon footprint merujuk pada total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh individu, organisasi, produk, atau kegiatan tertentu. Emisi ini mencakup kontribusi dari berbagai sumber dari proses produksi yang terlibat dalam pembuatan suatu produk sepanjang seluruh siklus hidupnya. Karbon footprint mempertimbangkan emisi yang terjadi pada tahapan distribusi, konsumsi, serta pengelolaan limbah produk setelah digunakan. Melalui perhitungan karbon footprint ini, perusahan dapat memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci mengenai seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh suatu pihak atau aktivitas terhadap perubahan iklim global. Pemahaman yang lebih baik mengenai jejak karbon perusahan anda, maka akan lebih mudah untuk mengidentifikasi area atau aspek-aspek tertentu yang dapat diperbaiki atau ditingkatkan, baik dari segi efisiensi energi, pengelolaan sumber daya, maupun proses operasional secara keseluruhan. Selain itu, dengan mengurangi jejak karbon, perusahan juga dapat menunjukkan komitmen yang nyata terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial, yang tentunya akan membawa dampak positif baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat luas.
3. Life Cycle Assessment (LCA)

Layanan ini untuk membantu perusahaan Anda dalam mengetahui dan menghitung jumlah emisi yang dihasilkan sepanjang seluruh tahap siklus hidup produk, mulai dari ekstraksi bahan baku, proses produksi, distribusi, penggunaan produk oleh konsumen, hingga pada tahap akhir masa pakai atau pembuangan produk tersebut. Dengan menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA), perusahaan dapat secara komprehensif mengidentifikasi dan mengukur berbagai aspek dampak lingkungan yang terkait dengan produk atau layanan yang dihasilkan. Aspek-aspek lingkungan yang dievaluasi dalam LCA meliputi emisi gas rumah kaca (GRK), kerusakan lapisan ozon, konsumsi energi, penggunaan air, serta berbagai dampak lingkungan lainnya yang mungkin timbul selama proses produksi. Pelaporan hasil LCA ini sangat penting, karena di Indonesia, LCA digunakan sebagai salah satu kriteria utama untuk menilai kinerja lingkungan perusahaan. Penilaian tersebut memiliki peran penting dalam membantu perusahaan untuk mendapatkan Peringkat PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dari Kementerian Lingkungan Hidup. Dengan memperoleh Peringkat PROPER yang baik, perusahaan dapat menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan, sekaligus meningkatkan reputasi dan daya saing di pasar yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan.
4. Carbon Border Adjusment Mechanism (CBAM)

Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), yang dirancang oleh Uni Eropa, bertujuan untuk mengenakan biaya karbon pada produk-produk impor yang memiliki jejak karbon tinggi. Langkah ini diambil untuk mendorong penerapan praktik produksi yang lebih ramah lingkungan dan bersih, sekaligus berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Dengan adanya mekanisme ini, diharapkan dapat tercipta insentif bagi negaranegara di luar Uni Eropa untuk meningkatkan standar lingkungan dalam proses produksi mereka. Kami menawarkan layanan yang komprehensif untuk membantu perusahaan anda dalam mengelola dan mematuhi regulasi ini. Layanan kami mencakup analisis siklus hidup produk yang sesuai dengan pedoman CBAM. Dengan menggunakan layanan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan CBAM secara penuh, sekaligus meningkatkan reputasi mereka sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Hal ini akan memberikan keuntungan tambahan bagi perusahaan dalam konteks daya saing global, karena dapat menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan memenuhi regulasi yang ketat yang ditetapkan oleh Uni Eropa.
5. Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Roadmap Dekarbonisasi

Kami menyediakan layanan penyusunan dokumen Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca (IGRK) dan Roadmap Dekarbonisasi. IGRK untuk mengukur jumlah CO2 yang dipancarkan akibat konsumsi energi di serta bahan lainnya yang menyebabkan timbulnya Gas Rumah Kaca. Inventarisasi Emisi GRK ini ini memungkinkan untuk mengidentifikasi sumber antropogenik utama emisi CO2 sebagai baseline dan memprioritaskan langkahlangkah pengurangan emisi sesuai dengan hal tersebut. Roadmap dekarbonisasi merupakan bagian dari rencana strategis yang dirancang untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya dalam suatu organisasi, wilayah, atau negara. Dokumen ini biasanya mencakup langkah-langkah konkret, target waktu, dan tindakan spesifik yang perlu diambil untuk mencapai tujuan dekarbonisasi. Mendapatkan keunggulan kompetitif dengan roadmap dekarbonisasi yang terstruktur. Dengan memiliki rencana yang jelas, Roadmap juga membantu dalam mengoptimalkan inovasi produk, menarik investor yang peduli terhadap keberlanjutan, serta meningkatkan reputasi perusahaan di mata pelanggan.
6. Audit Energi

Melalui audit energi, perusahaan dapat melakukan identifikasi secara rinci mengenai lokasi dan jumlah energi yang digunakan dalam setiap bagian fasilitas, serta mengukur potensi penghematan energi yang mungkin dicapai dengan melakukan perbaikan atau perubahan tertentu. Tujuan utama dari kegiatan audit energi ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE), yang merupakan indikator penting dalam menilai efisiensi penggunaan energi di suatu fasilitas. Audit energi juga berperan penting dalam mempersiapkan perusahaan untuk mengimplementasikan tata kelola penggunaan energi yang lebih baik, dengan mengarah pada pengelolaan energi yang lebih optimal dan efisien dalam jangka panjang. Selain itu, hasil dari audit ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi persyaratan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) terkait dengan efisiensi energi, sehingga perusahaan tidak hanya dapat mengurangi biaya operasional, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja lingkungan dan keberlanjutan secara keseluruhan.
7. Audit Air

Audit air dilakukan sebagai langkah penting untuk mengevaluasi performa penggunaan air dalam suatu industri, serta untuk memperoleh pemahaman yang lebih yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan air. Informasi yang diperoleh melalui audit ini, perusahaan dapat merumuskan program-program atau strategi yang dapat diterapkan guna meningkatkan efisiensi dalam penggunaan air industri, sehingga dapat mengurangi pemborosan dan biaya operasional. Kegiatan audit air ini tidak hanya berfokus pada efisiensi penggunaan air, tetapi juga pada upaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik, terutama dalam mengurangi dampak negatif terhadap sumber daya air dan ekosistem sekitarnya. Selain manfaat ekologis dan ekonomis yang didapatkan, audit air juga menjadi salah satu syarat penting bagi industri dalam memperoleh penilaian PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) yang baik, khususnya pada aspek efisiensi penggunaan air dan pengelolaan air limbah, yang pada gilirannya akan mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan perusahaan serta kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang berlaku.
Alur Proses Konsultasi Lingkungan
